Selasa, 13 Januari 2009

Khasiat buah melon



Anda barangkali sering meremehkan buah melon yang Anda makan. Padahal buah yang murah meriah ini mengandung banyak khasiat yang luar biasa sebagai pencegah penyakit. Sekitar 95% daging buah melon mengandung air, sehingga bisa memberi rasa dingin dan efek yang menyejukkan. Karena mempunyai sifat menyegarkan, buah melon dapat meredakan rasa panas dalam perut. Buah melon banyak mengandung Vitamin A, B dan C serta mengandung protein, kalsium dan fosfor. Kandungan mineral pada buah melon bahkan mampu menghilangkan keasaman tubuh dan mempunyai sifat menyembuhkan sembelit. Keasaman tubuh perlu dihilangkan karena akan menggangu pencernaan, khususnya pada organ lambung.
Kandungan nutrisi buah melon adalah 15,00 mg kalsium; 25,00 mg fosfor; 0,5 mg besi; 34 mg Vitamin C; 640 mg I.U Vitamin A; dan 0,03 mg Vitamin B1. Buah melon mengandung antikoagulan yang disebut dengan adenosine sehingga mampu menghentikan penggumpalan sel darah yang dapat memicu timbulnya penyakit stroke atau jantung. Sementara itu, kandungan karotenoid buah melon yang tinggi dapat mencegah kanker dan menurunkan resiko serangan kanker paru-paru karena merupakan senyawa utama penyerang penyakit kanker.
Buah melon mempunyai daya diuretik yang sangat baik sehingga bisa menyembuhkan penyakit ginjal dan penyakit eksim yang parah dan akut. Jika dikombinasikan dengan buah lemon, maka buah melon dapat menumpas penyakit asam urat. Jadi ada baiknya Anda mengkonsumsi buah melon sehari sekali secara rutin pada pagi hari.
Jadi kesimpulannya, manfaat buah melon bagi kesehatan tubuh kita adalah:



  1. Sebagai antikanker.


  2. Membantu sistem pembuangan dengan mencegah sembelit.


  3. Menurunkan resiko serangan penyakit jantung dan stroke.


  4. Mencegah penggumpalan darah.


  5. Menurunkan resiko penyakit ginjal.


  6. Menyembuhkan penyakit eksim.


  7. Mencegah dan menyembuhkan panas dalam.

Jumat, 19 Desember 2008

Cerita Bocah-bocah Pelangi




Jum'at, 03 Oktober 2008TEMPO Interaktif, Jakarta: "Jangan Pernah Menyerah". Kartu pos bergambar Menara Eiffel di Paris, Prancis, itu seperti sundutan rokok ke kulit orang yang melihatnya. Ini pesan Ikal dari Sorborne, Prancis, kepada Lintang, teman baiknya di SD Muhammadiyah, Gantong, Belitung. Ini memang cuplikan film Laskar Pelangi garapan Riri Riza dan Mira Lesmana yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Andrea Hirata.Tapi cuplikan adegan itu cukup membuat Ferdian, pemeran Lintang, bergidik. Kenapa? "Enggak kebayang saja (bagaimana mau sekolah pada masa itu)," ujar Ferdian, murid SMPN 1 Gantong, Belitung, ketika ditemui di rumah makan Omah Sendok, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, pekan yang lalu.Walau sebelumnya Ferdian tak pernah terlibat dalam pembuatan film, aktingnya sebagai Lintang di film Laskar Pelangi sukses mengharu biru penonton bioskop. Diceritakan, Lintang adalah anak yang memiliki bakat matematika yang luar biasa. Tapi ia tak melanjutkan sekolah karena tak punya biaya sejak sang ayah meninggal. Ayah Lintang hanyalah seorang nelayan miskin yang harus menghidupi 14 anggota keluarga. Sekolah Lintang kandas di bangku SMP.Bagaimana kesan Ferdian berkesempatan main film bersama aktor kawakan Alex Komang dan Slamet Rahardjo? "Pengalaman yang menyenangkan," ujarnya. Ia pun menceritakan bagaimana perasaannya ketika berhadapan dengan buaya asli di tengah jalan yang di pinggirnya ada rawa. Walaupun ada Bodenga (pawang buaya) di dekatnya, bagi Ferdian, itu sesuatu yang cukup menakutkan.



Anak asli Gantong, Belitung, yang saat casting menyisihkan ratusan anak Belitung lain itu ingin belajar hingga ke perguruan tinggi. Universitas Indonesia atau Universitas Gadjah Mada adalah tujuannya. Meskipun dia tahu sebagai anak penambang timah, jalan ke sana belum terjamin sepenuhnya. "Yang penting berjuang dulu," katanya sambil nyengir.Prinsip berjuang juga sudah dikenal karibnya, Verrys Yamarno. Pemeran Mahar yang jago kesenian ini ingin menjadi ustad. Cita-citanya adalah masuk ke Pondok Pesantren Gontor, Jawa Timur, atau Universitas Al Azhar di Mesir. "Saya ingin membuat orang jahat menjadi baik," ujar Verrys yang ayah dan kakaknya juga penambang timah.Cita-cita anak bungsu dari dua bersaudara itu muncul kala ia mengaji bersama teman-temannya. Mengaji adalah kebiasaan yang dijalani anak-anak dusun seusianya di Gantong. Verrys dan Ferdian juga mengaji di tempat yang sama. "Napas ustad kalau mengaji panjang banget," katanya sambil menirukan gaya sang ustad. "Tapi, saya belum khatam baca Al-Quran," katanya.Sifat Verrys, bocah kelahiran 17 Maret 1996, klop dengan tokoh Mahar yang diperankannya: anak kecil yang jago berkesenian dan tidak bisa diam. Seperti saat wawancara, tangan bocah itu terus memainkan ritssluiting di kantong celananya, yang sekali-kali diikatkan ke tangan Zulfany Fasa lalu dilepas. Begitu saja terus apa yang dilakukan penggemar musik Ebiet G Ade, Koes Plus, serta irama gambus Melayu itu. Ia juga bisa bermain rebana seperti perannya di film itu.Zulpani Fasa, 12 tahun, adalah pemeran Ikal alias Andrea Hirata di masa kecil, tokoh paling kalem di antara tiga karakter yang menonjol dalam novel pertama bersubjudul "Sang Pemimpi" itu. Dia adalah anak kedua dari tiga bersaudara.Walaupun timah masih menjadi urat nadi di Belitung, ayah Zulpani menjadi seorang tukang jam kaki lima. Saat ini Zulpani masih duduk di kelas II SMPN 2 Tanjung Pandan, Belitung. Apa mimpinya? "Menjadi tentara. Bisa membela negara," katanya. Penggemar musik pop, termasuk grup Nidji dan Kangen Band, ini ingin kelak juga bisa mengembangkan pelajaran kesukaannya, IPS dan IPA.Kalau Verrys paling terkesan oleh adegan menyanyi "Seroja", Zulpani terkesan oleh adegannya ketika melihat tangan Aling keluar dari loket, memberi kapur. "Ekspresinya mesti seperti orang jatuh cinta," katanya sambil nyengir. Maklum, dia mengaku belum pernah jatuh cinta. Kalau cinlok (cinta dengan seseorang di satu lokasi)? Zulpani dan Ferdian buru-buru melirik Verrys. "Ah mana kalian, enggak ada itu," katanya sambil berekspresi cuek.Layaknya anak-anak yang tumbuh dari alam, mereka juga punya hobi menikmati alam. "Mancing, menangkap burung," ucap mereka hampir bersamaan. Pesisir Belitung adalah tempat mereka biasa bebanjor (bahasa Belitung, artinya meninggalkan pancing dimakan ikan) sambil menikmati alam Belitung.Makanya, meskipun sudah seminggu menikmati wisata di Jakarta, Belitung lebih seksi buat mereka. "Enak Belitung-lah, ada pantai, teman-teman," kata mereka.Apakah mereka mau main film lagi? "Kalau diizinkan orang tua," ujar mereka bertiga. Untuk sinetron, mereka masih pikir-pikir, walaupun diizinkan. Sebab, sinetron, kecuali untuk Zulpani, bukan "santapan" mereka. Apalagi, pukul delapan malam--kala sinetron jorjoran di televisi, mereka biasanya sudah tidur. "Yang penting sekolah dulu," kata mereka dengan hampir bersamaan. Makanya honor mereka sudah ditabung oleh ibunya masing-masing untuk kelanjutan sekolah mereka.Kata mereka bertiga tentang menggapai cita-cita, "Mati berjuang enggak apa-apa, daripada tidak berjuang sama sekali," ujar Ferdian yang diiyakan dengan hampir bersamaan oleh Verrys dan Zulpani.Mereka bertiga adalah bagian dari sembilan anak lain pemeran "Laskar", menyerupai pasukan yang solid. Dan mereka tetap ingin dikenal dengan nama asli masing-masing, walaupun film Laskar Pelangi telah mengubah sebagian hidup mereka.